China Pekerjakan Robot Jadi Pembaca Berita, Era Robot Gantikan Manusia?

Baru-baru ini kantor berita di China mencatat sejarah baru dengan mempekerjakan robot sebagai news anchor/ pembaca berita. Dinamai English AI Anchor, ia fasih membacakan berita untuk pemirsa Xinhua News Agency.

AI Anchor memiliki perawakan seperti pria dewasa, lengkap dengan kacamata persegi panjang ikonik. Mengutip dari situs Xinhua, English AI Anchor dilengkapi fitur ekspresi wajah dan diklaim mampu bertindak layaknya manusia saat di depan kamera. “This is my very first day in Xinhua News Agency. My voice and appearance are modeled on Zhang Zhao, a real anchor with Xinhua,” ujar English AI Anchor dalam video debutnya.

Xinhua bekerja sama dengan Sogou.com (salah satu situs pencarian populer di China) dalam mengembangkan news anchor robot ini. Mereka berdualah yang men-supply English AI Anchor dengan beragam video live broadcasting sebagai bahan ajarnya – agar ia bisa terus berkembang dan mampu membaca berita dengan baik.

English AI Anchor bergabung dalam reporting team Xinhua dan dipekerjakan 24 jam tanpa henti untuk website dan youtube. Dalam video debutnya, English AI Anchor berjanji akan menyampaikan berita tanpa henti. “I will work tirelessly to keep you informed as texts will be typed into my system uninterrupted. I look forward to bringing you the brand new news experiences,” tambahnya dalam video debut.

Eranya robot gantikan manusia?

Maraknya penggunaan AI atau kecerdasan buatan sudah bukan hal baru di dunia industri. Mau tidak mau, siap tidak siap, manusia lambat laun akan digantikan oleh robot.

Menurut hasil penelitian Gartner, AI atau kecerdasan buatan akan menghilangkan 1,8 juta pekerjaan dan akan menciptakan 2,3 juta pekerjaan baru dalam beberapa tahun ke depan.

Kecerdasan buatan dinilai mampu meningkatkan produktivitas kerja serta menghilangkan banyak kerjaan di tingkat menengah dan tingkat bawah yang ada saat ini. Di lain sisi kecerdasan buatan juga akan menciptakan jutaan posisi baru untuk yang pribadi yang terampil dan juga menciptakan kerjaan baru untuk para pemula dan yang ada di tingkat bawah.

2020 diprediksikan bakal jadi tahun yang penuh dengan gejolak di beberapa sektor ketenagakerjaan akibat kecerdasan buatan. Beberapa bidang yang akan terkena ‘dampaknya’ adalah sektor layanan publik, kesehatan, dan yang terparah di bidang manufaktur.

Penerapan robot di ruang redaksi

Penerapan teknologi canggih juga sudah banyak dilakukan di kantor berita yang ada di dunia. Penggunaan robot di ruang redaksi sebenarnya bukan hal baru.

LA Times telah menggunakan Quakebot untuk mengabarkan berita gempa bumi dengan sangat cepat sejak beberapa tahun lalu. Quakebot akan mengekstrak data dari dan mengubahnya jadi tulisan dengan sangat cepat. Ada juga Associated Press, kantor berita kawakan yang sudah menggunakan robot untuk menulis berita keuangan seperti laporan pendapatan per kuartal. Associated Press mengklaim perusahaannya mampu menulis 2000 artikel dalam hitungan detik jika dibutuhkan.

Di Indonesia juga teknologi serupa juga sudah diterapkan oleh Beritagar berita untuk memproduksi berita olahraga. Menyajikan laporan hasil pertandingan dengan sangat cepat, mirip yang dilakukan oleh LA Times, AP, dan beberapa kantor berita lain. Selengkapnya baca di sini.

Yang terbaru dan tercanggih adalah English AI Anchor milik Xinhua ini. Ia mampu menyajikan pengalaman baru dalam mengonsumsi berita. Pernahkah terlintas dipikiran Anda bahwa berita yang Anda konsumsi disampaikan oleh seorang robot?

Dari apa yang ada sekarang, jelas para jurnalis robot ini belum mampu menggantikan jurnalis manusia 100 persen. Meski mampu menawarkan efisiensi dan kecepatan, tulisan maupun produk jurnalistik yang diproduksi oleh para robot jurnalis ini sangat monoton.

Para jurnalis robot yang dimiliki oleh bebepara’hanya’ mengekstrak data ke dalam template-template tulisan dan mempublikasikannya. Tak ada rasa maupun angle yang dibangun dari itu. Pun demikian dengan English AI Anchor yang tidak menaruh rasa dalam menyampaikan berita – jelas, karena ia ‘hanya’ robot. Singkat kata, membosankan.

Walau demikian, ‘invasi’ para robot ke ruang redaksi adalah hal yang nyata – meski belum dalam waktu dekat. Bersiaplah!

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.